![translation](https://cdn.durumis.com/common/trans.png)
Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Konsumsi minuman panas, makanan asin, dan daging merah masing-masing dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, kanker kerongkongan, dan kanker usus besar, sedangkan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kanker lambung, udara dalam ruangan yang tertutup dapat memicu kanker paru-paru, kerja lembur dapat meningkatkan risiko kanker ovarium dan prostat, dan duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan.
- Untuk mencegah kanker, hindari minum minuman panas dan konsumsi makanan asin yang berlebihan, serta batasi konsumsi daging merah.
- Selain itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur untuk mengelola berat badan dan sering mengganti udara dalam ruangan.
Kanker adalah penyakit yang sangat mematikan dan menakutkan. Lebih dari 80 tahun, 1 dari 3 orang akan terkena kanker. Kanker dapat menyerang siapa saja, tidak peduli usia atau jenis kelamin, dan jumlah penderita kanker terus meningkat. Namun, kanker bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Melalui kebiasaan hidup sehat dan pencegahan, kanker dapat dihindari! Artikel ini akan membahas secara rinci tentang kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan kanker.
1. Minuman panas dan pencegahan kanker esofagus
Sering mengonsumsi minuman panas dapat meningkatkan risiko terkena kanker esofagus. Tidak seperti lambung, esofagus tidak memiliki lapisan pelindung, sehingga minuman panas dapat langsung merusak esofagus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan minuman panas di atas 65 derajat Celcius sebagai karsinogenik. Studi menunjukkan bahwa orang yang sering minum teh panas di atas 65 derajat Celcius berisiko 8 kali lebih tinggi terkena kanker esofagus. Oleh karena itu, sebaiknya minuman panas didinginkan terlebih dahulu sebelum diminum.
2. Sayuran yang diasinkan dan pencegahan kanker esofagus
Makanan yang tinggi garam, khususnya sayuran yang diasinkan dengan garam, jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker esofagus hingga dua kali lipat. Garam dan bahan asin lainnya dapat mengiritasi dan menyebabkan peradangan pada esofagus. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi konsumsi sayuran yang diasinkan dengan garam dan makanan lain yang diawetkan dengan garam. Sebaliknya, pilih makanan yang dimasak dengan sedikit garam.
3. Daging merah dan daging olahan, pencegahan kanker kolorektal
Daging merah dan daging olahan merupakan makanan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal. Daging jenis ini dapat menghasilkan zat karsinogenik selama proses pencernaan. Studi menunjukkan bahwa risiko kanker kolorektal dapat meningkat 49% jika mengonsumsi lebih dari 25 gram daging per hari.
Untuk mencegah kanker, sebaiknya batasi konsumsi daging dan konsumsilah banyak sayuran yang kaya serat bersama daging. Selain itu, membungkus daging dengan sayuran seperti daun ketumbar dapat mengurangi dampak zat karsinogenik.
4. Aktivitas fisik dan pencegahan kanker lambung
Kanker lambung dapat terkait dengan kurangnya aktivitas fisik. Studi dari National Cancer Center menunjukkan bahwa orang yang tidak melakukan aktivitas fisik setidaknya selama 75 menit per minggu dengan intensitas sedang atau tinggi memiliki risiko kanker lambung yang lebih tinggi baik untuk pria maupun wanita.
Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker lambung. Buatlah rutinitas olahraga dan lakukan berbagai aktivitas seperti jalan kaki, berenang, dan bersepeda.
5. Udara dalam ruangan yang tertutup dan pencegahan kanker paru-paru
Udara dalam ruangan yang tertutup dan mengandung partikel debu halus dan radon dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Partikel debu halus mengandung logam berat seperti kadmium dan timbal, yang dapat masuk ke dalam alveoli paru-paru dan menyebabkan peradangan. Radon juga dapat muncul dari bahan bangunan dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga sirkulasi udara dalam ruangan dengan sering membuka jendela dan pintu. Saat membuka jendela dan pintu, usahakan membuka sebanyak mungkin agar udara dapat bersirkulasi dengan baik. Selain itu, usahakan untuk membuka jendela saat memasak dan periksa tingkat radon dengan alat pengukur radon.
6. Bekerja lembur dan pencegahan kanker ovarium dan prostat
Bekerja lembur dapat menyebabkan kurang tidur. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko kanker ovarium dan prostat. Wanita yang sering bekerja lembur berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium, sedangkan pria yang sering bekerja lembur berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat.
Kurang tidur karena bekerja lembur dapat memengaruhi produksi hormon dan ritme sirkadian tubuh. Hindari risiko ini dengan mendapatkan istirahat cukup dan menjaga pola tidur yang teratur.
7. Duduk terlalu lama dan risiko kanker
Duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Duduk terlalu lama dapat mengurangi aktivitas fisik, menurunkan metabolisme tubuh, dan memperlambat fungsi sel dan hormon. Pergeseran ini dapat menyebabkan peradangan di tubuh dan meningkatkan risiko kanker.
Sebuah studi dari Victorian Cancer Council menunjukkan bahwa wanita yang sering duduk memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak sering duduk. Oleh karena itu, penting untuk bangun dan bergerak secara teratur saat duduk terlalu lama. Jika sulit untuk menghindari duduk terlalu lama, misalnya di kantor, usahakan untuk melakukan peregangan ringan atau jalan kaki selama waktu istirahat atau makan siang. Aktivitas ringan ini dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker.
Penutup
Tingkatkan kebiasaan hidup sehat Anda untuk mencegah kanker. Kebiasaan hidup sehat ini dapat membantu meminimalkan risiko kanker. Pencegahan kanker sangat penting untuk menjaga kesehatan dan umur panjang.