Try using it in your preferred language.

English

  • English
  • 汉语
  • Español
  • Bahasa Indonesia
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar
translation

Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.

세상 모든 정보

Fungsi Kognitif Perbatasan (borderline intellectual functioning)

  • Bahasa penulisan: Bahasa Korea
  • Negara referensi: Semua negara country-flag

Pilih Bahasa

  • Bahasa Indonesia
  • English
  • 汉语
  • Español
  • Português
  • Русский
  • 日本語
  • 한국어
  • Deutsch
  • Français
  • Italiano
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • ไทย
  • Polski
  • Nederlands
  • हिन्दी
  • Magyar

Teks yang dirangkum oleh AI durumis

  • Fungsi kognitif perbatasan adalah kasus khusus yang berada di antara disabilitas intelektual dan orang biasa, dan mereka mengalami kesulitan dalam hal kemampuan kognitif dan keterampilan sosial.
  • Orang-orang dengan fungsi kognitif perbatasan secara hukum tidak diakui sebagai penyandang disabilitas, sehingga mereka terpinggirkan dari dukungan dan manfaat sosial, dan menghadapi diskriminasi dan prasangka, yang menyebabkan kesulitan emosional.
  • Dukungan sistematis diperlukan agar orang-orang dengan fungsi kognitif perbatasan dapat menjadi anggota masyarakat yang sehat, termasuk pengakuan status hukum, penguatan pendidikan khusus, dukungan psikologis, dan peningkatan kesadaran.


Kecerdasan perbatasan adalah kasus khusus yang berada di antara keterbelakangan mental dan orang biasa. Mari kita pelajari tentang kehidupan orang-orang dengan kecerdasan perbatasan, penyebab dan gejala kesulitan yang mereka alami, serta metode diagnosis. Kami juga akan menawarkan solusi untuk mengatasi diskriminasi sosial dan dukungan.


Dalam masyarakat modern, kemampuan intelektual adalah faktor yang sangat penting. Namun, beberapa orang berada di antara orang biasa dan penyandang disabilitas intelektual. Mereka adalah orang-orang yang memiliki 'kecerdasan perbatasan'. Mereka memiliki IQ sekitar 70-84, yang tidak memenuhi syarat sebagai keterbelakangan mental tetapi menunjukkan kecerdasan di bawah rata-rata.


Keterbatasan Kemampuan Kognitif dan Kesulitan dalam Hubungan Interpersonal


Orang-orang dengan kecerdasan perbatasan tertinggal dari orang biasa dalam hal kemampuan kognitif seperti pemahaman, ingatan, dan penilaian. Terutama mereka mengalami kesulitan dalam berpikir logis dan memahami konsep abstrak. Hal ini menyebabkan mereka mengalami ketidaknyamanan dalam belajar atau bekerja.


Mereka juga menghadapi masalah dalam membangun hubungan interpersonal. Kurangnya keterampilan sosial dan kemampuan komunikasi membuat mereka sulit berbaur dengan kelompok teman sebaya dan mudah terisolasi. Karena alasan ini, mereka juga mengalami masalah emosional seperti rendah diri dan depresi.


Kurangnya Dukungan Sosial dan Penderitaan Diskriminasi


Orang-orang dengan kecerdasan perbatasan tidak diakui secara hukum sebagai penyandang disabilitas. Namun, mereka juga tidak menerima perlakuan yang sama seperti orang biasa. Akibatnya, mereka merasa terpinggirkan di kedua belah pihak, penyandang disabilitas dan non-disabilitas. Mereka tidak dapat menerima manfaat disabilitas, dan mereka juga kesulitan bersaing secara adil dengan orang biasa.


Yang paling penting, tatapan masyarakat terhadap mereka pasti tidak nyaman. Mereka menderita penindasan, diskriminasi, dan penghinaan, dan terkadang mereka menjadi korban kejahatan atau secara tidak sengaja menjadi pelaku kejahatan.


Dukungan Institusional untuk Orang-orang dengan Kecerdasan Perbatasan dan Peningkatan Kesadaran


Realitas orang-orang dengan kecerdasan perbatasan sangat suram. Saat ini diperlukan dukungan sistematis agar mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang sehat.


Pertama, perlu ada kepastian status hukum dan pemberian tunjangan. Mereka harus diberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui penyesuaian sistem klasifikasi disabilitas.


Kedua, perlu ada kesempatan pendidikan khusus dan pelatihan kerja. Hal ini untuk membantu mereka menjadi mandiri dan beradaptasi dengan masyarakat.


Ketiga, diperlukan gerakan peningkatan kesadaran di seluruh masyarakat. Kesadaran yang tepat tentang orang-orang dengan kecerdasan perbatasan harus ditingkatkan untuk menghilangkan diskriminasi dan prasangka.


Keempat, perlu ada sistem dukungan psikologis, termasuk konseling dan terapi. Penting untuk meringankan penderitaan emosional mereka.


Klasifikasi IQ
130 atau lebih     Orang Berkemampuan Tinggi (2% teratas)
120 - 129 Luar Biasa (9% teratas)
110 - 119 Rata-Rata Tinggi (25% teratas)
90 - 109   Rata-Rata (25% - 73%)
80 - 89     Rata-Rata Rendah (23% terbawah)
70 - 79     Kecerdasan Perbatasan (8% terbawah)
50 - 70     Keterbelakangan Mental Ringan (2% terbawah)
35 - 49     Keterbelakangan Mental Sedang (0,034% terbawah)
34 atau kurang     Keterbelakangan Mental Berat - Sangat Berat (0,00054% terbawah)


Penyebab dan Gejala Kecerdasan Perbatasan


Penyebab kecerdasan perbatasan sangat beragam. Secara bawaan, ada kelainan kromosom, penyakit genetik, dan sebagainya. Secara turun-temurun, ada penganiayaan anak, lingkungan pendidikan yang buruk, kerusakan otak akibat kecelakaan, dan sebagainya.


Gejala utamanya meliputi pemahaman dan ingatan yang rendah, kurangnya kosakata, masalah komunikasi, dan sebagainya. Mereka juga menunjukkan tanda-tanda seperti kurangnya kepekaan, tidak mematuhi aturan yang tidak tertulis, dan kurangnya sosialisasi. Pola perilaku yang berbeda dari orang biasa membuat mereka sulit berbaur.


Diagnosis dan Karakteristik Kecerdasan Perbatasan


Orang-orang dengan kecerdasan perbatasan biasanya didiagnosis melalui Tes Kecerdasan Wechsler. IQ 70-84 diklasifikasikan sebagai kecerdasan perbatasan. Namun, seringkali sulit untuk membedakan dengan keterbelakangan mental.


Secara khusus, mereka tidak mengalami kesulitan besar dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mereka mengalami ketidaknyamanan yang cukup besar dalam belajar atau bekerja. Selain itu, kurangnya sosialisasi menyebabkan masalah dalam membentuk hubungan interpersonal. Beberapa di antara mereka juga terpapar kejahatan.


Solusi untuk Orang-orang dengan Kecerdasan Perbatasan


Pertama, kepastian status hukum sangat mendesak. Hal ini diperlukan untuk memberikan dukungan dan tunjangan yang sesuai untuk mereka.


Kedua, pendidikan khusus dan program pelatihan kerja diperlukan. Hal ini untuk membantu mereka menjadi mandiri dan beradaptasi dengan masyarakat.


Ketiga, dukungan psikologis seperti konseling, terapi, dan pendidikan orang tua juga penting. Hal ini akan membantu dalam mengatasi kesulitan emosional dan meningkatkan pemahaman keluarga.


Keempat, gerakan untuk menghilangkan diskriminasi dan meningkatkan kesadaran harus dilakukan secara bersamaan. Sangat penting untuk menghilangkan prasangka terhadap orang-orang dengan kecerdasan perbatasan dan membangun rasa hormat.


Orang-orang dengan kecerdasan perbatasan juga merupakan anggota masyarakat yang sehat. Dengan perhatian dan kepedulian terhadap mereka, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik.

식스센스
세상 모든 정보
세상 모든 정보
식스센스
Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder) Gangguan kepribadian borderline ditandai dengan ketidakstabilan emosi, kesulitan dalam hubungan interpersonal, dan kebingungan identitas diri, dan merupakan gangguan jiwa serius dengan risiko tinggi upaya bunuh diri. Perawatan profesional seperti terapi p

18 April 2024

Sindrom Aksen Asing (Foreign Accent Syndrome) Sindrom aksen asing adalah gangguan bahasa yang langka di mana pelafalan bahasa ibu seseorang terdengar seperti aksen asing, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan otak atau penyakit mental. Sindrom ini dapat membuat komunikasi penderita m

29 Maret 2024

Apa itu Aphantasia? Penyebab, Gejala, dan Ciri-cirinya Aphantasia adalah fenomena ketidakmampuan membayangkan gambar di kepala, yang bisa terjadi secara bawaan atau didapat. Orang dengan Aphantasia mungkin memiliki bagian otak yang terkait dengan citra visual kurang aktif, dan dapat muncul dalam berbagai ting

13 April 2024

[Kolom Kesadaran Disabilitas] Istilah yang Dipakai Disabilitas dan Non-Disabilitas dalam Kehidupan Sehari-hari Istilah "disabilitas" diciptakan untuk menunjukkan penghargaan terhadap hak-hak disabilitas dan menekankan tanggung jawab sosial, dan penggunaan istilah yang benar sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang saling menghormati antara disabilitas dan
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)

12 April 2024

Kesadaran Disabilitas 'Masih Jauh Jalan Kita' Pendidikan kesadaran disabilitas tidak hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga harus meningkatkan pemahaman peserta melalui kegiatan belajar mengalami, diskusi, dan lainnya, dan harus memberikan pendidikan yang terdiferensiasi dengan mempertimbang
장애인인식개선
장애인인식개선
장애인인식개선
장애인인식개선
장애인인식개선

8 Februari 2024

Kolumnis Choi Bong-hyuk (Pakar AI·ESG·DX Terpadu, Pakar Pendidikan Kesadaran Disabilitas di Tempat Kerja) Penerbit Choi Bong-hyuk adalah pemimpin yang visioner yang mendorong perubahan sosial dengan menggabungkan AI, ESG, dan kesadaran disabilitas. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan seperti pendidikan kesadaran disabilitas, kolumnis, dan perwakilan Sports P
장애인인식개선
장애인인식개선
장애인인식개선
장애인인식개선
장애인인식개선

8 Februari 2024

Persyaratan Kualifikasi dan Metode Aplikasi untuk Penghasilan Disabilitas Tahun 2024 Cari tahu tentang penerima dan metode aplikasi untuk Penghasilan Disabilitas Tahun 2024. Periksa jumlah pembayaran bulanan dan persyaratan kualifikasi berdasarkan penerima Penghasilan Disabilitas, seperti penerima bantuan, tingkat di bawah, dan masuk ke f
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)
NEWS FDN (다큐)

21 Mei 2024

Wajib Dibaca! Cara Mencegah Demensia Untuk mencegah demensia, penting untuk mengelola faktor risiko seperti genetika, usia, penyakit kronis, dan kebiasaan hidup, serta memperbaiki gaya hidup seperti stimulasi mental, olahraga teratur, diet seimbang, tidur cukup, dan manajemen stres. Hal ini
알려드림
알려드림
Wajib Dibaca! Cara Mencegah Demensia
알려드림
알려드림

30 Maret 2024

[Ulasan Buku] Ilmuwan Saraf yang Kecanduan Penyebab kecanduan memang kompleks, tetapi genetika, paparan obat-obatan, dan pengalaman masa remaja adalah faktor utama. Penulis menghabiskan 14 tahun berjuang untuk keluar dari kecanduan dan menjadi ilmuwan saraf. Kecanduan dimulai dari pengucilan dan b
길리
길리
길리
길리
길리

15 April 2024