세상 모든 정보

Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder)

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-04-18

Dibuat: 2024-04-18 20:28

Gangguan kepribadian borderline adalah gangguan jiwa yang serius ditandai dengan ketidakstabilan emosi, pertukaran emosi yang ekstrem, dan kesulitan dalam hubungan interpersonal. Seringkali disertai dengan perilaku merusak diri sendiri atau pilihan yang ekstrem; mari kita pelajari informasi menyeluruh tentang gangguan kepribadian borderline, mulai dari gejala spesifik, penyebab, hingga metode pengobatan dan pencegahannya.


Apa Itu Gangguan Kepribadian Borderline?


Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder) adalah gangguan jiwa serius yang memiliki ketidakstabilan emosional, kesulitan hubungan interpersonal yang parah, dan kebingungan identitas diri sebagai gejala utamanya. Istilah 'borderline' berasal dari fakta bahwa gangguan ini berada di antara neurosis dan psikosis.


Penyebab Gangguan Kepribadian Borderline


Meskipun penyebab pasti gangguan kepribadian borderline belum sepenuhnya dipahami, diperkirakan bahwa faktor-faktor berikut berperan secara bersamaan.


● Predisposisi genetik: Beberapa penelitian telah menemukan pengaruh faktor biologis.

● Hubungan orang tua-anak yang tidak stabil di awal perkembangan: Berkembang selama masa kanak-kanak dengan hubungan yang tidak stabil dengan orang tua atau pengasuh utama.

● Pengalaman pelecehan atau pengabaian: Sering ditemukan pada individu yang mengalami pelecehan fisik, emosional, atau seksual, serta pengabaian selama masa kanak-kanak.

● Kelainan struktur dan fungsi otak: Beberapa area otak tampaknya berfungsi secara berbeda pada individu dengan gangguan ini dibandingkan dengan orang lain.


Gejala Utama Gangguan Kepribadian Borderline


1. Ketidakstabilan Emosional dan Pertukaran Emosi yang Ekstrem

Penderita gangguan kepribadian borderline mengalami perubahan suasana hati yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Mereka dapat dengan mudah beralih dari bahagia ke marah atau putus asa. Perubahan suasana hati yang ekstrem ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.


Penderita sering menunjukkan perilaku impulsif dan merusak diri sendiri, seperti makan berlebihan, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, dan mengemudi secara sembrono. Tingkat percobaan bunuh diri juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum.


2. Kesulitan dalam Hubungan Interpersonal dan Ketakutan akan Kedekatan

Penderita gangguan kepribadian borderline menginginkan hubungan yang dekat dengan orang lain tetapi sangat takut ditinggalkan dalam hubungan dekat. Oleh karena itu, mereka terkadang menjadi terlalu bergantung tetapi juga menolak dan menyerang, sehingga mengalami banyak kebingungan dan kesulitan dalam hubungan interpersonal.


Mereka memiliki pola pikir dikotomis yang kuat, melihat seseorang sebagai semuanya atau tidak sama sekali, dan dengan mudah mengidealkan seseorang tetapi juga meremehkannya karena kesalahan kecil. Hubungan interpersonal mereka cenderung ekstrem dan tidak stabil.


3. Kebingungan Identitas Diri

Penderita gangguan kepribadian borderline tidak yakin siapa mereka dan apa yang mereka inginkan. Konsep diri mereka sangat membingungkan dan tidak konsisten. Akibatnya, mereka mengalami kekosongan kronis, dan nilai-nilai, minat, dan pendapat mereka sering berubah-ubah. Mereka bahkan dapat menunjukkan perubahan ekstrem dalam citra diri mereka sendiri dalam sehari.


Pengobatan Gangguan Kepribadian Borderline

Pengobatan hanya dengan obat-obatan tidak cukup untuk mengatasi akar penyebab gangguan kepribadian borderline. Saat ini, terapi yang paling efektif adalah dengan menggabungkan psikoterapi dan terapi perilaku kognitif.


1. Terapi Perilaku Dialektikal (DBT)

Terapi ini melatih kontrol emosi, keterampilan hubungan interpersonal, dan meditasi kesadaran untuk mengatasi gejala borderline. Terapi ini sangat efektif dalam mengurangi impulsivitas dan perilaku menyakiti diri sendiri.


2. Terapi Skema

Terapi ini menyembuhkan luka emosional akibat kekurangan kasih sayang orang tua di masa kanak-kanak melalui 'reparenting'. Memberikan peran orang tua kepada anak batin untuk memberikan dukungan emosional.


3. Terapi Psikodinamik Tradisional

Terapi jangka panjang yang menganalisis faktor-faktor konflik bawah sadar dan mengintegrasikan ego.

Keluarga dan orang-orang terdekat pasien juga dapat membantu pengobatan dengan memahami dan merespons pasien dengan tepat.


Pencegahan dan Cara Membantu Pasien


Selain penelitian berkelanjutan tentang gangguan kepribadian borderline, pencegahan trauma masa kanak-kanak dan menciptakan lingkungan pengasuhan yang sehat harus diprioritaskan.


Keluarga dan orang-orang terdekat yang membantu pasien harus bersikap tenang dan konsisten dalam menghadapi perilaku ekstrem pasien, dan penerimaan serta empati sangat penting, tetapi penetapan batasan yang tegas juga diperlukan.


Jika pasien menunjukkan perilaku merusak diri sendiri atau risiko bunuh diri, bantuan profesional harus dicari. Ini karena gangguan kepribadian borderline adalah penyakit serius yang sulit disembuhkan tanpa pengobatan profesional.


Kesimpulan


Gangguan kepribadian borderline adalah penyakit yang menyulitkan baik bagi pasien maupun orang-orang di sekitarnya karena fluktuasi emosi, kebingungan identitas diri, dan masalah hubungan interpersonal. Namun, dengan pengobatan profesional, perhatian sosial, dan dukungan keluarga, gejala dapat membaik dan pasien dapat menjalani kehidupan yang sehat. Kita perlu membantu pasien dengan gangguan kepribadian borderline untuk mendapatkan kembali stabilitas dan beradaptasi dengan baik di masyarakat melalui pemahaman dan penerimaan.

Komentar0