Subjek
- #Tembok Besar China
- #Warisan Budaya Dunia
- #Sejarah Tiongkok
Dibuat: 2024-04-03
Dibuat: 2024-04-03 12:00
Tembok Besar China dibangun sejak zaman Dinasti Qin (Qin Shi Huang) hingga Dinasti Ming, merupakan benteng raksasa yang menjadi salah satu situs bersejarah penting yang mewakili sejarah dan budaya China. Tembok besar ini dibangun terutama untuk mencegah invasi suku nomaden seperti Xiongnu, dan saat ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, memiliki nilai sejarah yang penting.
Orang China biasanya menyebut benteng raksasa ini sebagai "Changcheng", dan istilah Tembok Besar China lebih sering digunakan di luar negeri.
Changcheng membentang dari Shanhai Pass di Provinsi Hebei hingga Jiayuguan di Provinsi Gansu, dengan panjang sekitar 2.700 km di peta, namun diperkirakan panjang sebenarnya mencapai 5.000 hingga 6.000 km.
Karena ukurannya yang sangat besar, benteng ini sering disebut sebagai "satu-satunya bangunan buatan manusia yang dapat dilihat dari bulan", namun sebenarnya berada di luar jangkauan penglihatan dari luar angkasa.
Tembok Besar China dibangun selama lebih dari 1.000 tahun, sejak Dinasti Qin hingga Dinasti Ming, sehingga struktur setiap bagiannya berbeda-beda.
Pada awalnya, tembok dibangun menggunakan tanah dan jerami, namun pada masa Dinasti Ming, batu bata mulai digunakan untuk membangun tembok yang lebih kokoh.
Terutama pada masa Dinasti Ming, teknik konstruksi yang lebih canggih digunakan, seperti membangun tembok batu dan memperkuatnya, yang melampaui benteng tanah kuno.
Sejarah Tembok Besar China terkait erat dengan kegiatan pembangunan berbagai dinasti di China.
Dibangun terutama untuk mencegah invasi suku Xiongnu dan lainnya, berbagai dinasti melakukan perbaikan dan perluasan tembok, yang akhirnya membentuk struktur yang kita lihat saat ini.
Pada masa Dinasti Ming, Tembok Besar China mencapai bentuknya yang sekarang.
Setelah itu, berbagai dinasti di China terus melakukan perbaikan dan penguatan Tembok Besar China, sehingga tetap menjadi bangunan bersejarah yang penting.
Saat ini, pemerintah China melindungi Tembok Besar China sebagai warisan budaya bersejarah yang penting, dan telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia.
Namun, aktivitas wisatawan dan penduduk setempat menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian tembok, bahkan ada yang runtuh atau terendam air.
Pemerintah China menghadapi kesulitan dalam merumuskan langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian Tembok Besar China di daerah sekitarnya.
Tembok Besar China diakui sebagai warisan sejarah yang penting tidak hanya di China, tetapi juga di seluruh dunia, dan perlu terus dilestarikan dan diteliti.
Baru-baru ini, pengumuman China tentang panjang dan lokasi Tembok Besar China memicu kontroversi di Korea Selatan.
Hasil penelitian dan pengumuman China mengenai berbagai tembok, termasuk Tembok Besar China, menghasilkan klaim bahwa panjang Tembok Besar China telah meningkat.
Menanggapi hal ini, beberapa media Korea Selatan mempertanyakan motif China, memicu kontroversi. Namun, Northeast Asian History Foundation mengkritik munculnya kontroversi tanpa adanya konfirmasi fakta yang akurat.
Kontroversi ini dipandang sebagai masalah yang harus diselesaikan melalui pemahaman dan kerja sama sejarah.
● Tembok Besar China terkenal dengan desainnya yang simetris sempurna.
Dengan pusat bangunan sebagai titik acuan, sisi kiri dan kanan benar-benar identik, dan di dalam tembok terdapat benteng, gerbang, menara, dan menara sinyal.
Jalan di bagian atas tembok dirancang untuk memudahkan pergerakan pasukan, dan di sisi luar tembok terdapat gundukan tanah yang miring untuk mencegah invasi musuh.
Tinggi dan tebal tembok bervariasi di setiap bagian, tetapi rata-rata tingginya 67 m dan tebalnya 45 m. Bahan bangunan yang digunakan meliputi tanah, batu, batu bata, kayu, dan kapur.
● Tembok Besar China adalah bangunan yang memungkinkan kita untuk mengagumi sejarah dan budaya China.
Terdapat berbagai legenda dan cerita yang terkait dengan Tembok Besar China, dan yang paling terkenal adalah kisah Meng Jiangnu.
Meng Jiangnu adalah istri seorang pekerja yang membangun Tembok Besar China. Setelah suaminya meninggal saat membangun Tembok Besar China, ia pergi ke Tembok Besar China untuk mencari jenazahnya. Namun, ia tidak menemukan jenazah suaminya dan menangis tersedu-sedu.
Air matanya jatuh ke Tembok Besar China, dan sebagian tembok runtuh, memperlihatkan jenazah suaminya. Kemudian, ia bunuh diri bersama jenazah suaminya, dan makamnya berada di dekat Tembok Besar China.
Kisah ini melambangkan penderitaan dan kesedihan banyak pekerja yang menjadi korban dalam pembangunan Tembok Besar China.
● Tembok Besar China adalah bangunan terpanjang yang dibangun manusia di dunia.
Tembok Besar China dibangun selama ribuan tahun, melibatkan jutaan pekerja dan ribuan insinyur.
Tembok Besar China dibangun sesuai dengan berbagai kondisi geografis dan iklim, seperti pegunungan, dataran, gurun, dan sungai, dan telah bertahan dari banyak invasi musuh dan perang.
Tembok Besar China merupakan bangunan yang melambangkan sejarah, budaya, jiwa, dan identitas bangsa China.
Komentar0