Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Apa itu Aphantasia? Penyebab, Gejala, dan Ciri-cirinya
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Semua negara
- •
- Pendidikan
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Aphantasia adalah gejala ketidakmampuan membayangkan gambar di kepala, dan penyebab pastinya belum diketahui, tetapi mungkin terkait dengan aktivitas bagian otak tertentu.
- Orang dengan Aphantasia mungkin kekurangan kemampuan membayangkan secara visual, tetapi ada contoh keberhasilan di bidang kreatif, dan penting untuk mengakui pengalaman khusus individu.
- Saat ini, prevalensi Aphantasia diperkirakan antara 2,1% hingga 5%, yang merupakan fenomena menarik yang menunjukkan keragaman otak dan imajinasi.
Otak kita luar biasa dalam kemampuannya untuk menciptakan gambar mental dari objek, orang, dan imajinasi kita. Namun, tahukah Anda bahwa kemampuan ini tidak sama untuk semua orang? Telah ditemukan bahwa beberapa orang tidak dapat memvisualisasikan adegan atau gambar di pikiran mereka, dan inilah yang disebut "aphantasia".
Ciri-ciri Aphantasia
Orang yang menderita aphantasia tidak dapat menggambar gambar di kepala mereka. Beberapa orang mengalami keadaan di mana mereka tidak dapat membayangkan orang, benda, tempat, atau pemandangan, tidak peduli seberapa akrabnya mereka. Kondisi ini memberikan perasaan seolah-olah mereka terperangkap dalam dunia di mana tidak ada apa-apa ketika mereka menutup mata.
Penyebab Aphantasia
Penyebab aphantasia belum sepenuhnya dipahami. Kondisi ini mungkin bawaan atau diperoleh. Jika itu tidak ada sejak lahir, maka itu mungkin disebabkan oleh kerusakan otak (misalnya, stroke) atau keadaan mental.
Namun, para ilmuwan telah menemukan bahwa orang yang menderita penyakit ini memiliki pola otak yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang tidak. Ini menunjukkan bahwa bagian otak yang berhubungan dengan gambar visual mungkin kurang aktif.
Keragaman Aphantasia
Aphantasia bervariasi dalam tingkat keparahan dan jangkauannya. Variasi ini muncul sebagai spektrum dalam hal imajinasi sensorik. Beberapa orang memiliki kemampuan yang jauh lebih rendah untuk menciptakan gambar mental dibandingkan dengan yang lain, sementara yang lain mungkin tidak memiliki kemampuan itu sama sekali. Spektrum imajinasi sensorik meluas ke indra lain, seperti pendengaran dan kinestetik.
Prevalensi Aphantasia
Prevalensi pasti orang yang mengalami aphantasia tidak diketahui, tetapi diperkirakan sekitar 2,1% hingga 5% dari populasi di seluruh dunia mengalami kondisi ini.
Aphantasia dan Kreativitas
Aphantasia dapat memengaruhi kehidupan seseorang, tetapi itu tidak selalu menjadi penghalang bagi kesuksesan. Faktanya, ada beberapa orang terkenal dengan aphantasia yang telah mencapai prestasi tinggi dalam bidang kreatif.
Ed Catmull, salah satu pendiri Pixar dan mantan presiden Walt Disney Animation Studios, Craig Venter, ahli biologi yang pertama kali mengurutkan genom manusia, dan Glen Keane, animator yang mengembangkan karakter untuk The Little Mermaid, Beauty and the Beast, Aladdin, Pocahontas, dan Tarzan, adalah contoh utama dari orang-orang dengan aphantasia.
Kesimpulan
Aphantasia menunjukkan keragaman yang menarik dalam otak dan imajinasi kita. Keragaman ini memperkaya pengalaman manusia kita dan menunjukkan bahwa orang yang mengalami aphantasia juga dapat memiliki kekuatan dan kemampuan mereka sendiri. Meskipun aphantasia secara teoritis tidak dapat disembuhkan, penting untuk memahami dan menerima bahwa ini adalah bagian dari pengalaman manusia mereka yang unik.