Subjek
- #Aphantasia
- #Prevalensi
- #Otak dan Imajinasi
- #Keragaman
- #Kreativitas
Dibuat: 2024-04-13
Dibuat: 2024-04-13 16:16
Otak kita luar biasa karena memiliki kemampuan untuk menciptakan citra benda, orang, dan imajinasi di dalam pikiran kita. Namun, tahukah Anda bahwa kemampuan ini tidak berlaku sama untuk semua orang? Beberapa orang ternyata tidak dapat memvisualisasikan adegan atau bentuk di dalam pikiran mereka, dan fenomena ini dikenal sebagai "aphantasia".
Penderita aphantasia tidak dapat membayangkan gambar di dalam pikiran mereka. Beberapa orang tidak dapat membayangkan orang, benda, tempat, atau adegan, betapapun akrabnya hal tersebut. Gejala ini membuat mereka merasa seperti terperangkap di dunia yang hampa ketika mereka menutup mata.
Penyebab aphantasia hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Fenomena ini bisa bersifat bawaan atau muncul kemudian. Jika tidak ada sejak lahir, kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan otak (misalnya: stroke) atau kondisi psikologis.
Namun, para ilmuwan telah menemukan bahwa orang yang menderita aphantasia memiliki pola otak yang berbeda dibandingkan dengan orang yang tidak mengalaminya. Ini menunjukkan bahwa bagian otak yang terkait dengan citra visual mungkin kurang aktif.
Aphantasia menunjukkan keragaman dalam tingkat keparahan dan jangkauannya. Keragaman ini muncul dalam bentuk spektrum yang berkaitan dengan imajinasi sensorik. Beberapa orang memiliki kemampuan membentuk citra mental yang jauh lebih rendah daripada orang lain, sementara yang lain mungkin tidak memiliki kemampuan tersebut sama sekali. Spektrum imajinasi sensorik ini meluas ke indra lain, seperti pendengaran dan imajinasi motorik.
Prevalensi pasti orang yang mengalami aphantasia tidak diketahui, tetapi diperkirakan sekitar 2,1% hingga 5% populasi di seluruh dunia mengalami kondisi ini.
Meskipun aphantasia dapat memengaruhi kehidupan seseorang, hal itu tidak selalu menjadi penghalang kesuksesan. Faktanya, beberapa orang terkenal yang memiliki aphantasia telah mencapai prestasi luar biasa di bidang kreatif.
Ed Catmull, salah satu pendiri Pixar dan mantan presiden Walt Disney Animation Studios, Craig Venter, ahli biologi yang pertama kali mengurutkan genom manusia, dan Glen Keane, animator yang mengembangkan karakter untuk film "The Little Mermaid", "Beauty and the Beast", "Aladdin", "Pocahontas", dan "Tarzan", adalah beberapa contoh orang yang mengalami aphantasia.
Aphantasia menunjukkan keragaman yang menarik dari otak dan imajinasi kita. Keragaman ini memperkaya pengalaman manusia kita dan menunjukkan bahwa orang yang mengalami aphantasia juga memiliki kekuatan dan kemampuan mereka sendiri. Meskipun secara teoritis aphantasia tidak dapat disembuhkan, penting untuk memahami dan menerima bahwa kondisi tersebut merupakan bagian dari pengalaman manusia mereka yang unik.
Komentar0